Jakarta, Stres akibat terlalu banyak berpikir tidak
hanya mempengaruhi tubuh secara kejiwaan, tetapi juga secara fisik.
Penelitian membuktikan, orang-orang yang terlalu serius memikirkan
sesuatu cenderung lebih rentan terkena penyakit serius.
Penelitian
yang dilakukan para ahli dari Ohio University ini membuktikan bahwa
risiko inflamasi atau peradangan meningkat 20 persen pada orang-orang
yang terlalu serius. Peradangan juga merupakan penyebab berbagai
penyakit serius, seperti gangguan jantung dan bahkan kanker.
"Stres
bisa memicu perubahan dalam tubuh seperti denyut jantung, tekanan
darah, kadar kortisol (hormon stres). Memikirkan peristiwa yang
stresfull bisa mengaktifkan beberapa respons tubuh," kata Dr Peggy
Zoccola yang memimpin penelitian tersebut, seperti dikutip dari
MensHealth, Senin (18/3/2013).
Menurut Dr Zoccola, salah satu
pikiran yang paling stressfull atau memicu stres adalah pikiran tentang
masa lalu yang menyedihkan. Memang ada baiknya dilupakan, sebab
terus-menerus dipikirkan justru akan menjadi penyakit karena bisa memicu
radang.
Sekali waktu, memikirkan peristiwa-peristiwa masa lalu
memang tidak akan langsung memicu peradangan. Namun Dr Zoccola
mengingatkan jika hal itu menjadi kebiasaan, lama kelamaan tubuh jari
lebih rentan terhadap risiko peradangan dan penyakit-penyakit serius
yang menyertainya.
Sedangkan untuk mengatasi stres, Dr Zoccola
menyarankan untuk tersenyum. Begitu muncul pikiran-pikiran yang
stressfull baik sedih maupun terlalu serius, langsung saja pasang
senyum. Biarpun senyumnya cuma dibuat-buat, dijamin risiko peradangan
akan jauh berkurang.
Saran Dr Zoccola juga didukung oleh hasil
penelitian sebelumnya yang dilakukan para ilmuwan di University of
Kansas. Menurut penelitian ini, senyuman (asli maupun dibuat-buat) akan
mengaktifkan otot tertentu di wajah. Aktivasi otot tersebut terbukti
mampu menstabilkan denyut jantung.
(
up/vit) -
Detik
No comments :